mercurenews.com
Related Articles
MERCURENEWS.com–PERMASALAHAN baju seragam sekolah terus bergulir menjadi bahan kritikan banyak pihak.***
Salah satunya, Anggota Komisi II DPRD Musi Rawas (Mura) M. Jas Karim, juga ikut menyoroti masalah baju seragam sekolah SD dan SMP yang setiap tahun dialokasikan Dinas Pendidikan (Disdik) Mura, anggaranya sangat besar masuk dalam program Bupati Musi Rawas.
“Bila dilihat dari juknis, untuk pembagian baju dilakukan penyedia bersama Pihak Sekolah didampingi Komite”. Jelasnya bahasa dimaksud mengandung makna yang luas.”Jika dipahami sama saja cuci tangan,” beber M. Jas Karim.
Lebih lanjut, dalam keterangan Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan atau LHP BPK menyebutkan adanya pengalihan seluruh kontrak kerja dilakukan penyedia (pemenang) kepada pihak lain tidak berbadan hukum, tentu menyalahi kentuaan pengadaan barang dan jasa. Terlebih lagi pelaksanaan baju seragam SD dan SMP dikerjakan tanpa acuan dokumen RAB dan KAK, ini sangat fatal tidak bisa ditoleransi.
“Ngeri…, tidak masuk akal mengunakan acuan tahun sebelumnya parah!”. Kata M. Jas Karim, mengenai persoalan ini akan saya pertanyakan secara resmi di Paripurna pekan depan.”Kita minta PPTK dan PPK menjelaskan masalah baju ini,” tegas M. Jas Karim, Selasa (9/7/2024).
Sementara jumlah realisasi pagu dana, terkait pengadaan seragam SD dan SMP tahun anggaran 2023, sebesar Rp.12,6 miliar. Sejak mencuat masalah tersebut, Oknum PPK dan PPTK sulit ditemui.
” Berulang kali hendak di wawancarai di dikantornya, Pak JJ bersama Yadi (PPTK) selalu tidak berada ditempat. Menurut, penjaga meja mengatakan beliau sedang kelapangan,” ungkap Oknum POL PP. (Cok)
ditemui dikantornya untuk , Pak Yadi bersama JJ
Pak Yadi bersama JJ, berulang kali ditemu
Pak JJ dan adi, dan
