Mercurenews.com – Puluhan mahasiswa dan pemuda di Kota Lubuk Linggau, menggelar aksi didepan Gedung Wali Kota Lubuk Linggau, guna meminta agar Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuk Linggau untuk menindak tegas aktivitas lalu lalang angkutan batu bara yang telah merusak jalan, sehingga menyebabkan kecelakaan dan rasa tidak nyaman pengendara, Kamis (22/8/2024).
Aksi yang dilakukan gabungan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Pemuda Muhammadiyah ini, mendesak agar Pj Wali Kota tak lagi mengizinkan ada aktivitas angkutan batu bara yang melintasi jalanan di Kota Lubuk Linggau, karena dinilai tidak memiliki kontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD).
Ketua HMI Lubuk Linggau, Neka Pratama dalam orasinya menyampaikan sejumlah tuntutan, termasuk mencabut Peraturan Wali Kota yang memberi ruang untuk angkutan batu bara melintas di Kota Lubuk Linggau.
“Wali Kota harus tegas, karena ini mereka (pengusaha batu bara) sudah kelewatan memanfaatkan fasilitas negara untuk menguntungkan usahanya dan merugikan masyarakat,” tegas Neka.
Sementara itu, Pj Wali Kota Lubuk Linggau, Trisko Defriansya yang menemui mahasiswa sekira pukul 12.40 WIB, berjanji akan menindak tegas jika ada sopir-sopir angkutan batu bara yang melanggar aturan.
“Saya sudah minta Kapolres untuk tegas menilang kendaraan yang melintas diluar jam operasional,” tegas Trisko.
Menurut Trisko, pihaknya juga merasa tidak nyaman dengan aktivitas lalu lalang batu bara di Kota Lubuk Linggau.
“Kami juga tidak nyaman, karena kan akibat aktivitas itu jalanan rusak, sementara anggaran kita juga kan terbatas. Kita akan bertindak tegas,” ungkapnya.